Antara Cinta Dan Do’a
1
Bayu Bambang Syahputra, itulah nama seorang cowok tampan yang sangat alim
dan rajin beribadah, ia merupakan salah satu anggota rohis di kampusnya, dan ia
seorang mahasiswa yang berkecukupan walaupun tak punya rumah megah layaknya pengusaha
kaya raya, tetapi ia memiliki rumah yang biasa namun agak besar dan luas.
Bayu seorang mahasiswa semester 6 dikampusnya, dan ia mengambil jurusan
dakwah, ia memiliki hobi pencak silat dan juga fotografi. Bayu memiliki
keluarga yang seluruhnya Islam, dan seorang adik sepupu bernama Yulia yang baru
saja lulus SMA tahun ini, adiknya langsung kuliah ke sebuah Universitas seni
musik.
Biasanya, setelah pulang dari kampus di hari Kamis, ia selalu mengajar di
sebuah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang tak jauh dari kampusnya, ia
bekerja disana sebagai sukarelawan, tapi jika ada orangtua murid yang membayar
upah kepadanya ia menerima seikhlasnya pemberian dari orangtua murid, hari ini
Bayu mengajar kepada murid-muridnya yang hanya berjumlah 15 orang anak.
“Assalamualaikum
anak-anak” Sapa Bayu.
“Walaikumsalam!!”
Jawab seluruh anak dengan kompak.
“Hari ini kita
akan mentadabburi al-qur’an”
“Tadabbur? Apa
itu artinya pak?” Celetuk salah satu murid berumur 8 tahun yang bergigi ompong.
“Tadabbur itu
artinya memperhatikan makna-makna yang terkandung didalam al-qur’an”
“Oh, ayat apa
yang aka kita tadabburi pak?” Tanya seorang anak perempuan yang berkerudung.
“Surah
Al-Ikhlas, dan yang akan membacakan ayat ini adalah Dinda” Bayu menunjuk ke
salah satu anak perempuan berkerudung yang terkenal berbakat menyanyikan bacaan
al-qur’an.
“Baiklah pak”
Dinda langsung membacakan surah Al-Ikhlas.
“Bismillahir rahmanir rahim, Qul huwallahu
ahad, Allahush shamad, Lam yalid walam yuulad, Walam yakul lahuu kufuwan ahad”
“Artinya? Tolong
dibacakan juga” Perintah Bayu.
“Katakanlah,
Dialah Allah, Yang Maha Esa”
0 komentar:
Posting Komentar